Rabu, 10 Agustus 2011

T.I.D.A.K

Dear my blog....
Saya tidak tahu harus memulai dari mana cerita ini
Saya telah lama menantikan hal ini. Sungguh di luar dugaan minggu ini saya mendapatkan "tawaran" yang sangat menggiurkan. Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Tetapi "tawaran" tersebut harus saya tolak. Sapa yang tahu isi kepala dan hati seseorang ketika memutuskan sesuatu yang sangat besar dan signifikan dalam hidupnya.

Kebohongan demi kebohongan kau lontarkan dari mulutmu sampai saat aku memutuskan untuk menulis di blog ini. Satu per satu kebohonganmu mulai tersingkap dengan sendirinya tanpa perlu mencari tahu apa sebenarnya yang telah terjadi. Hidup ini terlalu indah untuk dilewatkan, aku ikhlas atas semua kebohongan yang terjadi di antara kita. Sekarang ketika engkau telah mengetahui perubahan dalam hidupku engkau mendekat. Maaf jika saya harus menuduhmu seperti ini, tapi seperti itulah yang terlihat.

Kau dimana ketika saya butuh, dirimu seolah tidak pernah ada di suatu kondisi dan waktu dimana saya benar-benar butuh dorongan dan semangat untuk melalui peristiwa dan kejadian dalam hidupku.
Ketika saya dihadapkan pilihan apakah harus menerima atau menolak "tawaran"mu itu maka dengan tegas saya memutuskan untuk TIDAK menerima "tawaran" tersebut.

Mungkin ini tidak mudah bagimu untuk memutuskan memberikan "tawaran" itu kepada diriku. Ketika engkau melontarkan niatmu itu, saya sama sekali tidak melihat ada keseriusan dalam niatmu itu. Yang terlihat seolah-olah ini hanyalah sebuah permainan kecil bagimu. Saya minta maaf jika saya salah dalam menginterpretasikan maksud dan tujuanmu itu.

Harusnya saya bisa berpikir jauh tentang hubungan yang pernah terbina yang selama ini terkesan dipaksakan. Apa kau pernah memberi ruang sedikit bagi dirimu memikirkan apa yang telah terjadi di antara kita. Semua perbedaan nyata di antara kita merupakan suatu perbedaan yang sangat mungkin untuk memisahkan kita dan bahkan sulit mempersatukan kita. Hidup dan kehidupan kita sangat berbeda dan harusnya hal ini kita sadari sebelum kita memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Hanya ada 2 kesalahan terbesarmu ketika kita masih bersama. Saya hanya bisa minta maaf atas semua ketidaksopanan, keterbatasan waktu, perlakuan, sikap dan semua kekurangan yang kau rasakan selama bersamaku.

Terima kasih untuk semua kenangan indah yang pernah engkau berikan kepadaku walaupun terkadang harus mengelus dada atas kenangan tersebut. Terima kasih telah mengajariku kesabaran, semangat, dedikasi, loyalitas, ketulusan, kejujuran, dan pelajaran-pelajaran lainnya yang mungkin tidak akan saya dapatkan jika saya tidak mengenal dirimu lebih dekat. Terima kasih atas keikhlasanmu berbagi waktu dengan diriku dan sekaligus berbagi pengalaman hidup. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu.

Sekarang waktunya untuk kembali menata kehidupanku yang jauh lebih bisa membuatku semakin hidup. Jika hidup adalah pilihan maka kuputuskan untuk meluangkan waktu sejenak untuk membahagiakan diriku sembari mendengarkan lagu Peterpan - Sally Sendiri yang kupersembahkan untukmu. Hidup ini terlalu indah untuk disia-siakan. Terima kasih Bibeh untuk semuanya dan maafkan saya jika harus menolak "tawaran" itu.

Jogjakarta, 10 Agustus 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar