Kamis, 29 November 2012

Tak Kenal Maka Tak Sayang

Jujur ye orang ini sensitif banget jadi kalo ngomong ma dia itu mesti mikir jutaan kali, kali aja tiba-tiba dia ngambek. Ga tau ya seolah-olah gue tuh di kepalanya bener-bener adalah orang paling goblok dan menyebelin sedunia. Gue taulah gue orang malas dan ga kayak dia yang rajin, supel, pokoknya idaman bangetlah buat dijadiin bawahan alias bawahan paling patuh ma perintah bos. Dibandingin ma gue, gue tuh bener-bener ga ada apa-apanya, bagai langit dan bumi dah kiasannya.

Nah nih orang kalo dia ajak ngobrol sering juga sih ga nyambung dan sering nanya hal-hal yang menurut gue ga penting banget untuk ditanyain. Dia tuh sering juga ngebully gue padahal kalo dia dicengin dikit bisa ngambek dianya. Kalo dah ngambek matanya tuh emang cuma ngelirik doang tapi serasa dipanah dah rasanya. Nah kadang-kadang tuh gue nyeletuk apa eh tiba-tiba dianya ngambek sampe pernah pasang status di salah satu situs jejaring sosial padahal kalo dia lagi butuh kan nanyanya ke gue trus nanyanya juga keq kaga ikhlas gitu tapi butuh banget jawabannya. Apa emang tipikal orang **** kayak gitu yak??? I'm wishing I was wrong. Tapi gue yakin banget nih orang baik sebenarnya cuman belum terbiasa aja kali mang tipikal orang kayak gue yang bermuka badak, ga tau malu, sok pintar, dan menyebelin.

Rabu, 28 November 2012

Piloting Project

Hari berlalu dengan cepat, tanpa terasa hari ini adalah 28 November 2012. 2 hari lagi proses pembelajaran di salah satu piloting project kantor akan berakhir. Bertempat di salah satu instansi pemerintah yang menurut sebahagian orang "prestisius". Huhhhfffttt begitulah kira-kira ungkapan hati yang terdengar dari suara nafasku mendengar ungkapan atau pendapat orang terkait tempat kerjaku sekarang ini.

Begitu banyak yang saya pelajari dari piloting project ini khususnya karakter orang. Di tempat inilah saya makin memperlihatkan sikap pembangkang dan "kulit badak" yang saya miliki dan saya pun tidak peduli akan pendapat orang. Orang menganggap saya bodoh buat apa dipeduli, memangnya semua orang disana setara Einstain? Yah wajarlah saya yang terbodoh di antara teman-teman kantor, saya kan memang orang udik, berasal dari universitas yang seharusnya tidak memenuhi kualifikasi untuk masuk di instansi ini (menurut pendapat saya). Terkadang saya merasa menjadi kaum termarginalkan (lagi-lagi menurut pendapat saya) tapi kenapa harus merasa seperti itu ya??

Sangat menarik melihat sifat dan perilaku orang-orang di piloting ini. Sarkas, sensitif, angkuh, humble, ambisius, munafik, pendiam, sombong, arogan, cuek, santai, doyan gosip, sok tau, sok tau akan segalanya, tidak kooperatif, bodoh, ekpresif, takut bos, iri dan dengki pun tak luput dari piloting ini dan masih banyak lagi sifat dan perilaku yang tergambar dengan jelas dari perkumpulan pionir ini. Kalau dipetakan makanya kesimpulan dari perilaku dan sifat saya adalah ekspresif, sensitif, cuek, santai sok tau, sok pintar, bodoh, dan menyebalkan. Percumalah mendeskripsikan sifat dan perilaku orang lain kalau cerminan diri sendiri tidak dapat dideskripsikan.

Terkadang heran dan kaget ketika beberapa orang bertanya akan sesuatu yang menurut saya tidak layak untuk ditanyakan kepada saya apalagi terkait pengalaman kerja di instansi ini. Saya ini bukan siapa-siapa dan masih hijau di ranah kerjaan ini. Di tempat ini saya hanya bisa menemukan beberapa orang yang bisa dijadikan teman, benar-benar sebagai teman yang cocok dengan karakter saya (belum tentu mereka berpendapat yang sama).

Di project ini terlihat dengan jelas konflik kepentingan yang bermain. Sedih rasanya melihat hal tersebut masih terjadi, bagaimana di instansi pemerintah lain ya??? Begitu berat melihat kuatnya konflik itu. Sebagai pemula dengan status amatir tidak mungkin bagi saya untuk melakukan sesuatu ditambah lagi saya termasuk tipikal penakut. Saya hanya bisa mengamati apa yang terjadi.

Saya hanya bisa berdoa semoga saya kelak akan diberikan dan dianugerahkan keberanian untuk melakukan perubahan.... ahhh sebuah antiklimaks dari sebuah cerita tanpa judul.