Kamis, 11 Agustus 2011

Kamar 14

Daftar Penghuni Kamar 14
1. Fatlysa Rahayu
2. Kiki Suryandhini
3. Nareswari Pratita

1. FATLYSA RAHAYU
Beliau adalah seorang teman yang berasal dari Banda Aceh. Katanya sih dulunya dia kuliah di Universitas Syiah Kuala dan anak dari pasangan yang berprofesi sebagai polisi dan auditor. Jujur gue takut ma kerjaan bokapnya, secara POLISI...!

Pertama ngeliat dia sih biasa aja tapi lama kelamaan sifat manja dan kekanak-kanakannya mulai muncul.  Terkadang gue sebel ma dia kalo dua penyakitnya dah kambuh. Dia tuh tipikal orang yang belum bisa mandiri, hampir tiap jam dia tuh telponan ma bokap nyokapnya, nah gue males banget nelpon nyokap gue. Dia itu korban kekejamanku, demen banget gue ngerjain dia, abis orangnya sabar banget. Tapi dia tuh rajin banget cuci baju putihnya malah gue sering ditegor ma dia coz gue malas nyuci. Dia tuh termasuk orang yang plin plan, milih oleh-oleh aja mesti pake pertimbangan teman-temannya termasuk gue, sebel sih kalo ditanyain masalah batik soal gue ga ngerti batik dan gue dah cape keliling pasar Beringharjo.

Oh iya lupa dia tuh kelahiran tahun 1988 tapi tampangnya sumpah tua banget kayak buyut gue (becanda.... hehehhehehe). Dia tuh tipikal orang yang Steady, nah gue tipikal dominan. Pantes aja dia tertindas atas kelakuan gue ma dia. Dia itu rajin banget ke kamar gue, entah dia sekedar pengen tiduran, cerita, nyari makanan. Dia tuh paling sering nyariin gue sekitar jam 7an pagi soalnya pasti gue belum siap dan sering ditinggal jelang masa diklat berakhir ato dia ke kamar gue nyari temen buat makan soalnya dia tipikal orang pemalu kalo makan sendiri, ga pernah gue liat dia makan sendiri di ruang makan, pasti dia selalu bawa bodyguard. Dia tuh ga bakal ikut suatu kegiatan kalo salah satu temen dekatnya ga ikut, entah itu gue, Kikis atopun Nares. Nah gue yakin besok dia bakalan ga ikut acara si Monchi soalnya dia ga punya temen (kali aja dia udah mulai berani). Selama diklat dia tuh salah satu temene deket gue, gue sering curhat ma dia tapi jangan ngarep dia bakal ngasih solusi, dia itu pendengar setia dari setiap curhat yang gue lontarkan, entah itu kisah sedih, gosip ato pun masalah selama diklat.

Ntar dia sekosan ma gue (Insya Allah....) tapi sebenarnya gue malas soalnya sejak dia kenal ma gue dia dah berubah jadi BAWEL trus dia nuduh gue yang ngubah dan ajarin dia jadi bawel itu gue. Enak aja dia ngomong kayak gitu padahal semua temen kamar itu mulut super duper bawel. Gue jadi troublemaker lagi nih.... Sialan...!

KIKI SURYANDHINI
Penghuni kamar 14 juga. Dia tipikal orang bawel, influencer, asli jawa timur. Orangnya berisik banget, jorok sm persisi diriku. Klo menurut gue sih, dia enak diajak ngobrol, easy going, manja, keras kepala juga....
terkadang gue merasa punya banyak persamaan karakter.
Oh ia nanti gue bakal satu kantor ma Kikis d AKN II, gue ga bisa membayangkan gimana berisiknya kantor. Dia tuh selalu bilang kalo gue ngomong serasa dia ada di gunung, saking kerasnya suaraku tapi sebenarnya dia juga punya suara yang menggelegar. Dia tuh paling malas belajar di antara penghuni lantai 3. Kalo gue sih masih mending, masih biasa belajar tapi nilai dia lebih bagus malah dari nilai-nilaiku. Dia tuh orang lumayan jorok, seminggu kadang keramasnya cuma satu kali... Oh ya dia tuh orangnya jago banget nawar barang, terkadang sampe kasian ngeliat penjualnya, abis tampangnya Kikis jutek banget klo nawar. Inggrisnya juga lumayan. Cleopatra panggilan barunya (padahal ga mirip), rugi gue panggil dia seperti itu. Ngakunya punya bokong yang montok tapi sebenarnya dia sih tipis juga. hehehehehhehehe


NARESWARI PRATITA
Tidak banyak yang bisa kuceritakan tentang Mamito, selain punya suami dan anak bernama Tito. Dia dietemparkan di AKN I, punya bahasa inggris yang hebat. Someday gue harus lebih pinter inggris daripada dia. I promise.....
 dia tuh rada moody, kata teman-teman kamarnya barang-barang dia itu bertebaran dimana saja.  Trus dia tuh pernah bilang ke gue klo kamar 11 itu kamar yang paling berantakan. Dia tuh seneng  banget ngemil jamur goreng tapi gue paling suka tempe goreng dia. Maknyus banget...
Gue pernah ngerjain dia sampe nangis heheheheh,,,, dia mau balik ke jakarta tapi gue bilang Kikis lagi keluar sialnya lagi tuh kunci kamar ternyata dibawa ma Kikis padahal Kikis ada di lantai 1. Tampang dia lumayan jutek dan rada sensi (maap klo gue terlalu jujur, lu nanti boleh nulis d blog gue all bout me, katakan aja sejujurnya....)

Rabu, 10 Agustus 2011

Salam BPK

Ketika orang masih berkutat dengan kehidupan pribadi masing-masing maka kami 122 orang yang berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia mulai dari Aceh mewakili wilayah ter-Barat dan Makassar mewakili daerah ter-Timur mulai berkumpul di suatu tempat yang bernama Wisma BPK untuk memulai suatu kehidupan baru sebagai Calon Abdi Negara. Masih terngiang dengan jelas suara gemerisik koper dan pancaran wajah yang lelah. Ada guratan kebahagiaan, rasa bangga, bingung, dan kecemasan terlihat dengan jelas di wajah setiap orang yang kupandangi.

Aku hanya bisa berkata kasian kami-kami yang tinggal di lantai 3, tiap saat harus berolahraga menapaki anak tangga yang jumlah sampai sekarang belum pernah kuhitung. Tetapi selalu ada hikmah di balik penderitaan anak-anak lantai 3 (Mari lupakan dulu kekompakan penghuni lantai 3).
Aku disini bagaikan terperangkap dalam hutan Amazon, bertemu berbagai macam karakter yang belum pernah kutemukan sebelumnya. Indahnya ciptaan Tuhan yang mempertemukan kami dalam keadaan yang setengah utuh.

Istana dan rumah kami sekarang adalah Wisma Putra & Putri BPK, tiap malam harus apel, pagi apalagi. Hufffttt beratnya beban yang harus dipikul selama menjalani Prajab dan dibina oleh Instrukstur TNI AU dengan hati yang setengah tersiksa dan menjalaninya dengan sangat baik (mungkin....). Hari mulai beranjak dari peraduannya ketika Prajab resmi dibuka tanggal 2 Mei... That means "Welcome to BPK" (walaupun masih CPNS). Hari demi hari berlalu tapi sepertinya tidak ada kesan yang tersimpan dalam memori Prajab.... Tapi ternyata "the story is just begun"

Kelas A, B, & C + Instruktur nyentik menyertai kami. Tapi entah dari mana para Instruktur mendapatkan ide spektakuler untuk salam BPK. Terdengar asing, lebay, menggelitik tapi memberikan suatu semangat baru bagi diriku (ga tau bagi teman-teman yang lain). BPK... BPK... BPK... YESS!!!

Letih dan lelah menjalani hari-hari yang panjang, seolah-olah tidak akan berakhir (waktunya panjang sih) dan tugas baca menyertai kami setiap malamnya (ga tau apa ada yg baca tiap malamnya). Tenaga terkuras mengikuti jadwal yang padat, olahraga tiap pagi (menyebalkan), apel, baris-berbaris,

KAMAR 11 & LANTAI 3

Di ruang kecil ini aku mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman hidup, teman-teman memberiku warna hidup yang lebih baik. Mengajarku banyak hal tentang kehidupan yang sebelumnya tidak pernah tersentuh dan terbayangkan oleh kepandiran dan ketidakmampuanku.
Di ruang kecil ini juga air mata kadang terjatuh, tawa membahana dengan kerasnya, dan senyum bahagia. Semua kelakuan bodoh sebagai manusia, kisah percintaan, dan kisah kehidupan sebelumnya dibagi bersama.
Belajar, candaan, ejekan, friksi dan kisah-kisah konyol lainnya tergambar dengan jelas. Tri Wening Nugraheni dan Reisya Ibtida adalah sosok-sosok yang memberiku cakrawala baru dalam hidup ini. Mereka memberiku inspirasi untuk menjadi manusia yang lebih baik dan terus berusaha menjadi lebih baik dan diri sendiri. Oh indahnya hidupku bersama para SRIKANDI tersebut di KAMAR 11. Diriku bahagia menjadi bagian dari Kamar 11.


Tri Wening Nugraheni, Reisya Ibtida, Fatlysa Rahayu, Kiki Suryandhini, Nareswari Pratita, Aulia Nur Mullah, Mutiara Yuri Nova, Yolana Fitria Fauzi, Puspitasari, Yelvi Safriani, Trisna Marlinda, Eka Dian Istiqamah Putri, Afiani Fawaidah, dan Arum Anjani adalah para saudari terdekatku selama diklat ini. Tawa, gosip dan canda dibagi bersama seolah-olah dunia ini hanya milik anak-anak lantai 3. Lantai 3 adalah sebuah dunia baru untukku. Kebersamaan, kebodohan, perjuangan, semangat, perjodohan, dan kenakalan milik kami, seolah-olah dunia benar-benar milik bersama dan tidak ada sosok lain yang mampu menghentikan kami untuk berbagi saling kebahagiaan.

Petasan di jam 12 malam, pesta kembang api di bulan Ramadhan....
Salam YM, Alief vs Cia, Ibu Ning vs Mahesa....

Oh God....kebahagiaan ini akan segera berakhir.
Buatlah kami semakin dekat dan berikanlah rahmatMu kepada kami semua.
BPK telah mempersatukan kami.
Semoga institusi kami selalu menjadi yang terbaik.
A.M.I.N.

T.I.D.A.K

Dear my blog....
Saya tidak tahu harus memulai dari mana cerita ini
Saya telah lama menantikan hal ini. Sungguh di luar dugaan minggu ini saya mendapatkan "tawaran" yang sangat menggiurkan. Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Tetapi "tawaran" tersebut harus saya tolak. Sapa yang tahu isi kepala dan hati seseorang ketika memutuskan sesuatu yang sangat besar dan signifikan dalam hidupnya.

Kebohongan demi kebohongan kau lontarkan dari mulutmu sampai saat aku memutuskan untuk menulis di blog ini. Satu per satu kebohonganmu mulai tersingkap dengan sendirinya tanpa perlu mencari tahu apa sebenarnya yang telah terjadi. Hidup ini terlalu indah untuk dilewatkan, aku ikhlas atas semua kebohongan yang terjadi di antara kita. Sekarang ketika engkau telah mengetahui perubahan dalam hidupku engkau mendekat. Maaf jika saya harus menuduhmu seperti ini, tapi seperti itulah yang terlihat.

Kau dimana ketika saya butuh, dirimu seolah tidak pernah ada di suatu kondisi dan waktu dimana saya benar-benar butuh dorongan dan semangat untuk melalui peristiwa dan kejadian dalam hidupku.
Ketika saya dihadapkan pilihan apakah harus menerima atau menolak "tawaran"mu itu maka dengan tegas saya memutuskan untuk TIDAK menerima "tawaran" tersebut.

Mungkin ini tidak mudah bagimu untuk memutuskan memberikan "tawaran" itu kepada diriku. Ketika engkau melontarkan niatmu itu, saya sama sekali tidak melihat ada keseriusan dalam niatmu itu. Yang terlihat seolah-olah ini hanyalah sebuah permainan kecil bagimu. Saya minta maaf jika saya salah dalam menginterpretasikan maksud dan tujuanmu itu.

Harusnya saya bisa berpikir jauh tentang hubungan yang pernah terbina yang selama ini terkesan dipaksakan. Apa kau pernah memberi ruang sedikit bagi dirimu memikirkan apa yang telah terjadi di antara kita. Semua perbedaan nyata di antara kita merupakan suatu perbedaan yang sangat mungkin untuk memisahkan kita dan bahkan sulit mempersatukan kita. Hidup dan kehidupan kita sangat berbeda dan harusnya hal ini kita sadari sebelum kita memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Hanya ada 2 kesalahan terbesarmu ketika kita masih bersama. Saya hanya bisa minta maaf atas semua ketidaksopanan, keterbatasan waktu, perlakuan, sikap dan semua kekurangan yang kau rasakan selama bersamaku.

Terima kasih untuk semua kenangan indah yang pernah engkau berikan kepadaku walaupun terkadang harus mengelus dada atas kenangan tersebut. Terima kasih telah mengajariku kesabaran, semangat, dedikasi, loyalitas, ketulusan, kejujuran, dan pelajaran-pelajaran lainnya yang mungkin tidak akan saya dapatkan jika saya tidak mengenal dirimu lebih dekat. Terima kasih atas keikhlasanmu berbagi waktu dengan diriku dan sekaligus berbagi pengalaman hidup. Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu.

Sekarang waktunya untuk kembali menata kehidupanku yang jauh lebih bisa membuatku semakin hidup. Jika hidup adalah pilihan maka kuputuskan untuk meluangkan waktu sejenak untuk membahagiakan diriku sembari mendengarkan lagu Peterpan - Sally Sendiri yang kupersembahkan untukmu. Hidup ini terlalu indah untuk disia-siakan. Terima kasih Bibeh untuk semuanya dan maafkan saya jika harus menolak "tawaran" itu.

Jogjakarta, 10 Agustus 2011